(Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dari Mata Kuliah:
Sosiologi Belajar Mengajar)
Dosen Pengampu: Dr. Siti Irene A.D, M.Si.
Disusun Oleh:
1.
Ria
Putri Palupijati 10110241009
2.
Purwaningsih 10110241012
3.
Ike
Wulandari 10110241015
4.
Hanip
Hamdani 10110241020
KEBIJAKAN
PENDIDIKAN
FILSAFAT
DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Suatu
pemahaman dapat dikatakan berbeda karena dipengaruhi oleh cara penyampaian
informasi dari pendidik dan modalitas gaya belajar pada tiap individu. Setiap
orang memiliki gaya belajar yang berbeda dan bisa belajar dengan lebih baik
dengan cara yang berbeda-beda.
Memahami
gaya belajar, pada setiap siswa merupakan cara terbaik untuk
memaksimalkan proses belajar di kelas. Setelah siswa menemukan gaya
belajar dan mengetahui metode terbaik untuk membantu dalam belajarnya, dapat
dilihat kemampuan siswa memahami sesuatu akan berkembang dengan pesat di dalam
kelas, bahkan di mata pelajaran yang sebelumnya dianggap susah dan rumit.
Sebelum
mempelajari manfaat dari mengidentifikasi gaya belajar yang dimiliki oleh
siswa, sebelumnya siswa perlu meluangkan waktu beberapa saat untuk mempelajari
berbagai jenis gaya belajar danbagaimana cara yang terbaik untuk
mengidentifikasi kategori gaya belajar yangdimilikinya
Gaya
belajar adalah variasi cara yang dimiliki seseorang untuk mengakumulasi
serta mengasimilasi informasi. Pada dasarnya, gaya belajar adalah metode terbaik
yang memungkinkan dalam mengumpulkan dan menggunakan pengetahuan secara
spesifik. Kebanyakan ahli setuju bahwa ada tiga macam dasar gaya belajar.
Setiap individu memungkinkan untuk memiliki satu macam gaya belajar atau dapat
memiliki kombinasi dari gaya belajar yang berbeda. Di sebagian besar kasus,
karakteristik gaya belajar bahkan dapat diamati pada anak yang mempunyai usia
relatif muda.
Ketika
siswa telah mengenali gaya belajar yang dimilikinya, maka siswa dapat menerapkan
cara belajar yang baik dansesuai dengan gaya belajarnya, sehingga siswa
dapat memaksimalkan prestasi belajar
akademik maupun non-akademik.
Didalam
proses belajar tidak ada cara belajar yang dianggap benar atau salah karena setiap
orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda dan memberikan keuntungan
sertakekurangan masing-masing. Ketika siswa mampu memahami gaya belajarnya
maka, proses belajar siswaakan lebih efisien dan efektif. Untuk mengetahui
masing-masing gaya belajar individu maka diperlukan pembahasan lebih lanjut
mengenai gaya belajar yang lebih detail dan mempelajari langkah-langkah apa
yang dapat siswa ambil untuk memilih strategi belajar yang sesuai dengan gaya
belajar yang mereka miliki. Oleh karena itu, kelompok kami memutuskan untuk
membahas topik tersebut untuk dilakukan pembahasan secara lanjut.
2.
Rumusan Masalah
a.
Apa
yang dimaksud dengan belajar ?
b.
Apa
strategi belajar itu ?
c.
Apakah
yang dimaksud dengan gaya belajar visual, auditori dan kinetetik?
d.
Bagaimanakah
ciri-ciri gaya belajar visual, auditori dan kinetestik pada setiap anak?
e.
Apakah
strategi belajar yang sesuai dengan anak visual, auditori, dan kinestetik untuk
mempermudah pemahaman materi?
f.
Apakah
manfaat gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik?
3.
Tujuan Penulisan
a.
Untuk
mengetahui pengertian belajar
b.
Untuk
mengetahui pengertian strategi belajar
c.
Untuk
mengetahui gaya belajar visual, auditori dan
kinetetik
d.
Untuk
mengetahui ciri-ciri gaya belajar visual, auditori dan kinetestik pada setiap
anak
e.
Untuk
mengetahui strategi belajar yang sesuai dengan anak visual, auditori, dan
kinestetik dalam mempermudah pemahaman materi
f.
Untuk
mengetahui manfaat gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut sugihartono, dkk belajar adalah suatu
proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku
dan kemampuan bereaksi yang relative permanen atau menetap kerana adanya
interaksi individu dengan lingkungannya.
Menurut behavioristik, belajar adalah
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi, antara stimulus
dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami
siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai
hasil interaksi, stimulus dan respon (Budiningsih, 2005).
Belajar menurut teori belajar kognitif
merupakan suatu aktifitas yang melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks.
Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima
dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk
didalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman sebelumnya
(Budiningsih, 2005). Jadi belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
yang mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang.
2.
Pengertian Strategi belajar
Strategi belajar bersifat individual, artinya
strategi belajar yang efektif bagi diri seseorang belum tentu efektif bagi
orang lain. Untuk memperoleh strategi belajar efekif, seseorang perlu
mengetahui serangkaian konsep yang akan membawanya menemukan strategi belajar
yang paling efektif bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu, sebelum kita
menentukan strategi belajar yang sesuai dengan individu masing-masing maka,
diperlukan pemahaman mengenai gaya belajar visual, auditori dan kinestetik.
Ada empat strategi dasar dalam belajar
menurut Syaiful Bahri Djamarah yaitu :
1.
Mengidentifikasi
serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan
kepribadian peserta didik sebagai mana yang diharapkan.
2.
Memilih
sistem pendekatan belajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3.
Memilih
dan menetapkan prosedur, metode dan
teknik belajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan
pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan belajar mengajar.
4.
Menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam melakukan
evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya (Bahri, 2002).
3.
Gaya belajar visual, auditori dan kinestetik
Gaya belajar merupakan sesuatu hal yang
sangat penting dalam melaksanakan tugas belajarnya baik dirumah, masyarakat
maupun sekolah. Ketika seseorang dalam proses belajar sudah menemukan gaya
belajar yang sesuai dengan dirinya maka akan memudahkan anak untuk memahami
materi yang disampaikan guru.
Deporter dan Hernacki (Ari Nilandri , 2004
110 melalui www.gaya-belajar-visual-auditori-kinestetik.com) menyatakan “Gaya belajar merupakan
kombinasi dari bagaimana anda menyerap, kemudian mengatur serta mengolah
informasi”.Sedangkan menurut Nasution (1995: 94) melalui www.gaya-belajar-visual-auditori-kinestetik.com mengemukakan“. Gaya belajar adalah cara yang
dilakukan seseorang dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat
berfikir dan memecahkan soal. Selanjutnya gaya belajar ini berhubungan dengan
proses-proses kemampuan yang dimiliki oleh seseorang”.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa gaya belajar merupakan suatu cara yang dilakukan oleh
seseorang untuk memperoleh informasi, mengolah informasi, untuk menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar, agar terjadi suatu
proses belajar yang menyenangkan sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
Berbagai
gaya belajar mulai digunakan dalam proses belajar mengajar hal tersebut
dikarenakan kurikulum yang ada sekarang menuntut guru agar inovatif dan mampu
menciptakan model pembelajaran baru.
Setiap
peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda karena mempunyai latar
belakang yang beraneka ragam, bergaul, dan dibesarkan pada lingkungan yang
tidak sama. Aneka macam sifat, kepribadian anak akan mempengaruhi cara atau
gaya belajar mereka. Oleh karena itu sebagai seorang pendidik seharusnya mampu
mengenali setiap gaya belajar peserta didiknya. Jadi, dengan pendidik
mengetahui gaya belajar siswa maka mereka dapat memahami bahwa setiap anak
memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Meskipun siswa di berikan materi
yang sama dengan cara yang sama namun kadang masih terdapat anak yang tidak
memahami materi, nilai ulangan belum mmemenuhi kriteria minimal, hal tersebut
bukan karena siswa bodoh tapi tingkat pemahaman dan gaya belajar siswa yang
berbeda-beda.
Dalam buku
Quantum Learning dipaparkan terdapat tiga modal yang dapat digunakan seseorang dalam proses belajar yaitu : “modalitas
visual, auditori atau kinestetik (V-A-K). Namun, pada kenyataannya kebanyakan orang akan
cenderung menggunakan salah satu dari ketiga modal tersebut. Setiap orang
mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda, dan selalu mempunyai kencenderungan
sesuai dengan hobi dan kebiasaan mereka. Adapun gaya belajar tersebut di bagi
menjadi tiga yaitu :
1)
Visual (belajar dengan cara melihat)
Seseorang yang memiliki gaya belajar visual cenderung belajar melalui
hubungan visual (penglihatan). Dengan demikian dalam gaya belajar visual yang
sifatnya eksternal, ia menggunakan materi atau media yang bisa dilihat atau
mengeluarkan tanggapan indera penglihatan. Materi atau media yang bisa
digunakan adalah buku, poster, majalah, rangka tubuh manusia, peta, dan
lain-lain. Sedangkan gaya belajar visual yang bersifat internal adalah
menggunakan imajinasi sebagai sumber informasi.
Bagi siswa yang bergaya belajar visual, penglihatan (mata)
merupakan peranan yang sangat penting dalam hal ini metode pengajaran yang
digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan atau media,
ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau
dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya
di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya
belajar visual harus melihat bahasa tubuh
dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung
untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir
menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan
tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video.
Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk
mendapatkan informasi.
Dalam gaya
belajar visual ini tentunya mempunyai kelemahan dan kelebihan. Oleh karena itu
anak akan mempunyai kelebihan di bidang tertentu.
·
Kelebihan :
a.
Rapi dan teratur
b. Mempunyai sifat yang teliti dan detail ketika mengerjakan
sesuatu.
c. Biasanya tidak terganggu jika harus belajar di dalam
keributan atau keramaian, anak tetap akan berkonsentrasi ketika harus belajar
di tempat ramai.
d. Tulisan tangan relative rapi dan bagus.
e. Cenderung suka membaca
·
Kekurangan :
a. Sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak
pandai dalam memilih kata-kata.
b. Mengingat dalam instruksi verbal.
c. Kurang menyukai berbicara.
d. Biasanya sukar menginggat suatu informasi yang diberikan
secara lisan.
2)
Auditori (belajar dengan cara mendengar)
Gaya belajar ini cenderung menggunakan pendengaran/audio sebagai sarana
mencapai keberhasilan dalam belajar. Gaya belajar auditori yang bersifat
eksternal adalah dengan mengeluarkan suara atau ada suara. Mereka
dapat membaca keras, mendengarkan rekaman kuliah, diskusi dengan teman,
mendengarkan musik, kerja kelompok, dan lain-lain. Gaya auditori yang bersifat
internal adalah memerlukan suasana yang tenang-hening sebelum mempelajari
sesuatu. Setelah itu diperlukan perenungan beberapa saat terhadap materi apa
saja yang telah dikuasai dan yang belum.
Siswa yang
bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), untuk
itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat
pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih
cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan.
Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch
(tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi
tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori
mendengarkannya. Anak-anak seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan
membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
·
Kelebihan ketika
menggunakan gaya belajar ini :
a. Ketika harus mempresentasikan hasil pekerjaannya
maka dapat melaksanakannya dengan baik.
b. Mudah menirukan ucapan oranglain dengan waktu yang
relatif cepat.
c. Mempunyai tata bahasa yang baik.
d. Mudah menginggat nama orang.
e. Suka berbicara.
f. Tidak takut ketika harus berbicara didepan kelas,
akan menonjol ketika terjadi diskusi dikelas.
g. Berbicara dalam irama yang berpola
·
Kelemahan ketika
menggunakan gaya belajar ini :
a.
Kurang baik ketika membaca
(membaca relatif pelan).
b.
Kurang bisa menginggat
ketika dibacakan tidak dengan disuarakan.
c.
Kurang baik ketika menulis
karangan.
d.
Sulit diam untuk waktu yang
relatif lama.
e.
Mudah terganggu oleh
keributan.
3)
Kinestetik (belajar dengan cara bergerak,
bekerja dan menyentuh)
Orang yang bergaya belajar kinestetik belajar melalui gerakan-gerakan
sebagai sarana memasukkan informasi ke dalam otaknya.Penyentuhan dengan bidang
objek sangat disukai karena mereka dapat mengalami sesuatu dengan sendiri. Gaya
belajar jenis ini yang bersifat eksternal adalah melibatkan kegiatan fisik,
membuat model, memainkan peran, berjalan, dan sebagainya. Sedangkan
gaya belajar kinestetika yang bersifat internal menekankan pada kejelasan makna
dan tujuan sebelum mempelajari sesuatu hal.
Anak yang
mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak
seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk
beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya
melalui gerak dan sentuhan.
Dalam
pelaksanaannya penggunaan gaya belajar ini tentunya akan menimbulkan suatu
kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai
berikut :
·
Kelebihan :
a. Biasanya anak cenderung berpenampilan rapi.
b. Mempunyai kelebihan dalam bidang olahraga.
c. Menyukai pekerjaan di laboraturium.
d. Koordinasi antara mata dan tangan bagus.
·
Kekurangan
a. Cenderung frustasi dan gelisah bila harus duduk mendengarkan
kuliah dalam jangka waktu yang relatif lama, oleh karena itu mereka break
(istirahat) dalam waktu kuliah berlangsung.
b. Kemampuan kurang dalam mengeja atau spelling.
c. Menggunakan jari telunjuk ketika membaca.
d. Tidak dapat mengerti geografi, kecuali sudah berkali-kali
dating ketempat tersebut.
4. Ciri-ciri belajar Visual,
Auditori dan Kinestetik
a. Gaya Belajar Visual
Setiap
gaya belajar mempunyai ciri-ciri tertentu, sehingga guru dapat memahami cara
belajar siswa. Adapun ciri-ciri belajar visual adalah sebagai berikut :
§ Bicara
agak cepat
§ Mementingkan
penampilan dalam berpakaian/presentasi
§ Tidak
mudah terganggu oleh keributan
§ Mengingat
yang dilihat, dari pada yang didengar
§ Lebih
suka membaca dari pada dibacakan
§ Pembaca
cepat dan tekun
§ Seringkali
mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
§ Lebih
suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
§ Lebih
suka musik dari pada seni
§ Mempunyai
masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali
minta bantuan orang untuk mengulanginya
b. Gaya belajar Auditori
Guru dapat
melihat gaya belajar siswa melalui ciri-ciri sebagai berikut :
§ Saat
bekerja suka bicara kepada diri sendiri
§ Mudah terganggu oleh keributan
§ Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa
yang didiskusikan dari pada yang dilihat
§ Senang
membaca dengan keras dan mendengarkan
§ Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan
tulisan di buku ketika membaca
§ Biasanya ia pembicara yang fasih
§ Lebih pandai mengeja dengan keras daripada
menuliskannya
§ Lebih suka gurauan lisan daripada membaca
komik
§ Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan
yang melibatkan Visual
§ Berbicara dalam irama yang terpola
§ Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada,
berirama dan warna suara
c. Gaya
Belajar Kinestetik mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
§ Berbicara
perlahan
§ Penampilan
rapi
§ Tidak
terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
§ Belajar melalui memanipulasi dan praktek
§ Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
§ Menggunakan
jari sebagai petunjuk ketika membaca
§ Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat
dalam bercerita
§ Menyukai
buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
§ Menyukai
permainan yang menyibukkan
§ Tidak
dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat
itu
§ Menyentuh
orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung
aksi.
5.
Srategi untuk mempermudah proses belajar
1)
Strategi untuk
mempermudah proses belajar anak visual :
·
Dalam proses pembelajaran gunakan materi
visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
·
Gunakan warna untuk menghilite hal-hal
penting.
·
Ajak anak untuk membaca buku-buku
berilustrasi.
·
Gunakan multi-media dalam proses pembelajaran
(contohnya: komputer dan video).
·
Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan
ide-idenya ke dalam gambar.
2)
Strategi
untuk mempermudah proses belajar anak audiotori
·
Mengajak anak untuk ikut
berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
·
Dorong anak untuk membaca
materi pelajaran dengan keras.
·
Gunakan musik untuk
mengajarkan anak.
·
Diskusikan ide dengan anak
secara verbal.
·
Biarkan anak merekam materi
pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
3)
Strategi
untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik
·
Jangan paksakan anak untuk belajar sampai
berjam-jam.
·
Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi
lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek
sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
·
Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada
saat belajar.
·
Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal
penting dalam bacaan
·
Izinkan anak untuk belajar sambil
mendengarkan musik.
6.
Manfaat mengetahui gaya belajar visual, auditori dan kinestetik
Manfaat memahami gaya
belajar individu itu sangat penting karena siswa ataupun guru akan lebih mudah untuk
menentukan strategi belajar yang sesuai dengan kemampuan siswa. Ada banyak
keuntungan untuk memahami gaya belajar agar dalam belajar, kita bisa
memproses informasi dengan lebih efisien. Beberapa manfaat tersebut
meliputi :
·
Keuntungan Akademik
1. Memaksimalkan
potensi belajar Anda
2. Sukses
pada semua tingkat pendidikan
3. Memahami
cara belajar terbaik dan bisa mendapatkan nilai lebih baik pada ujian dan tes
4. Mengatasi
keterbatasan di dalam kelas
5. Mengurangi frustrasi dan tingkat stress
6. Mengembangkan strategi belajar Anda
·
Keuntungan Pribadi
1. Meningkatkan
rasa percaya diri dan harga diri
2. Mempelajari
cara terbaik menggunakan otak yang dimiliki oleh setiap individu
3. Mendapatkan
wawasan kekuatan serta kelemahan diri kita sendiri
4. Mempelajari
bagaimana menikmati belajar dengan lebih dalam
5. Mengembangkan
motivasi untuk belajar
6. Mempelajari
bagaimana memaksimalkan kemampuan serta keterampilan alami yang kita miliki
7. Unggul
dalam kompetisi/persaingan
8. Mengelola
tim dengan cara yang lebih efektif
7. Mempelajari
bagaimana cara memberikan presentasi dengan lebih efektif
8. Meningkatkan
keterampilan kita sendiri
9. Meningkatkan produktivitas kita sendiri
Dapat
disimpulkan, manfaat dari mengetahui
gaya belajar Visual, Auditori, Kinesttik adalah ;
·
Menemukan
cara-cara orang belajar
·
Mempelajari
bagaimana anak menyerap dan mengolah informasi
·
Menggunakan
teknik-teknik untuk menyeimbangkan cara belajar anak sehingga dapat mencapai
keberhasilan belajar
·
Dapat
memantau cara belajar orang lain
Strategi belajar visual, auditori dan kinestetik merupakan strategi yang
menekankan agar siswa memanfaatkan semua alat indera yang dimilikinya. Suatu
proses belajar akan efektif dan efisien jika siswa mengetahui stategi belajar
yang sesuai.
Auditori strategi belajar yang yang bermakna bahwa belajar haruslah
dengan melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi,
mengemukakan pendapat, dan menanggapi.
Visualisation yang bermakna
belajar haruslah menggunakan indra mata melalui mengamati, menggambar,
mendemontrasikan, membaca, menggunakan media dan alat peraga.
Kinestetik merupakan suatu proses belajar dengan menekankan agar siswa
mengalami kegiatan tersebut atau melakukannya. Stategi ini lebih menekankan
pada konsep dan dijelaskan melalui praktek langsung.
BAB
III
KESIMPULAN
1)
Gaya
belajar merupakan suatu cara yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh
informasi, mengolah informasi, untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
dalam proses belajar mengajar, agar terjadi suatu proses belajar yang
menyenangkan sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Ada tiga macam gaya
belajar anak yaitu,
a.
Gaya
belajar visual adalah belajar dengan cara melihat
b.
Gaya
belajar auditori adalah belajar dengan cara mendengar
c.
Gaya
belajar visual adalah belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh.
2)
Ciri-ciri
gaya belajar visual, auditori dan kinestetik pada setiap anak yaitu sesuai dan
tercemin dengan modalitas yang dimilikinya.
3)
Strategi
untuk mempermudah proses belajar visual, auditori dan kinestetik pada setiap
anak harus menonjolkan setiap kemampuan modalitas yang dimilikinya.
4)
Manfaat
mengetahui gaya belajar VAK
·
Menemukan
cara-cara orang belajar
·
Mempelajari
bagaimana anak menyerap dan mengolah informasi
·
Menggunakan
teknik-teknik untuk menyeimbangkan cara belajar anak sehingga dapat mencapai
keberhasilan belajar
·
Dapat memantau
cara belajar orang lain
5)
Strategi
belajar visual, auditori dan kinestetik merupakan strategi yang menekankan agar
siswa memanfaatkan semua alat indera yang dimilikinya. Suatu proses belajar
akan efektif dan efisien jika siswa mengetahui stategi belajar yang sesuai. Auditori
strategi belajar yang yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan melalui
mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan
pendapat, dan menanggapi. Visualisation
yang bermakna belajar haruslah menggunakan indra mata melalui mengamati,
menggambar, mendemontrasikan, membaca, menggunakan media dan alat peraga. Kinestetik
merupakan suatu proses belajar dengan menekankan agar siswa mengalami kegiatan
tersebut atau melakukannya. Stategi ini lebih menekankan pada konsep dan dijelaskan
melalui praktek langsung.
Daftar Pustaka
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Bahri, Syaiful. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
De Porter, Bobbi. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan. Bandung: Kaifa
kalau cara belajar visual cocoknya kuliah jurusan apa ya? thanks before
BalasHapusCadangan untuk visual lebih kepada jurusan melibatkan seni persembahan...pendek bicaranya perkara yang menyenangkan mata memandang
BalasHapusKalo cara belajar kinestetik itu lebih cenderung suka pelajaran apa ya? Dan juga kalo kuliah cocoknya jurusan apa?
BalasHapusgood
BalasHapusJos dari:
BalasHapusBos Informasi
Juragan Ilmu
terima kasihhh
BalasHapusMungkin :
BalasHapusKalau visual jurusan kuliah gambar, seni lukis, desain, potogrfi.
Auditori bahasa, komunikasi, musik
Kinesterik IPA eksakta, kedokteran teknik. Mngkn ada tambahan lain.terimakasih