"Finalis Bisnis Plan FE UII 2012"
- JUDUL PROGRAM
Jasa Kurir ASI
MamaEkspres
Sebagai Solusi Penyalur ASI Bagi Wanita Karir yang Sedang Menyusui di
Daerah Istimewa Yogyakarta.
- LATAR BELAKANG MASALAH
Pada saat ini
emansipasi wanita sudah benar-benar diangkat. Peran antara wanita dan
pria seolah tak ada lagi batasan perbedaan. Isu kesetaraan gender
terus digemakan. Pria dan wanita saat ini memiliki kesempatan yang
sama dalam berbagai hal, terutama dalam hal karir.
Adanya perubahan
paradigma ini menimbulkan dilema tersendiri bagi wanita yang memilih
jalan hidup untuk berkeluarga sambil berkarir. Selain harus
menjalankan karirnya, wanita juga harus memikirkan suami, keluarga
dan kesehatannya. Problem tersendiri bagi wanita karir yang memiliki
balita. Balita harus terjaga pemenuhan segala kebetuhannya, salah
satunya adalah air susu ibu (ASI). Wanita karir harus menyusui bayi
sebagai rasa kasih sayang terhadap anaknya, tetapi mereka juga
dituntut untuk profesional terhadap pekerjaan.
Melihat fakta di
lapangan, maka Si bayi lah yang kemudian dikorbankan demi kepentingan
pekerjaan sang Ibu. Ibu wanita karir sangat sulit membagi waktu untuk
bayinya. Kebutuhan asupan ASI untuk bayi mereka sering terabaikan.
Padahal ASI merupakan kebutuhan utama guna tumbuh kembang sang bayi.
Banyak yang kemudian menggantikannya dengan susu formula, padahal
sesungguhnya susu formula tidak akan pernah dapat mengganti peran
ASI.
ASI mengandung
banyak zat gizi dan antibodi yang sangat diperlukan untuk tumbuh dan
kembang bayi. Suatu penelitian menyatakan, pemberian ASI secara
eksklusif dapat menekan angka kematian bayi hingga 13%. Dengan dasar
asumsi jumlah penduduk 219 juta, angka kelahiran total 22/1000
kelahiran hidup, angka kematian balita 46/1000 kelahiran hidup maka
jumlah bayi yang akan terselematkan sebanyak 30 ribu (sumber:
http://grahacendikia.wordpress.com).
Semakin sedikit
jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif, maka kualitas kesehatan bayi
dan anak balita akan semakin buruk. Pemberian makanan
pendamping ASI yang tidak benar menyebabkan gangguan pencernaan dan
pertumbuhan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan AKB (Angka
Kematian Bayi).
Fakta di atas sangat
sering terjadi di beberapa kota-kota besar di Indonesia, salah
satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tercatat dalam statistik yang
diperoleh dari sumber Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat
Provinsi DIY tahun 2006 hingga 2008, jumlah tenaga kerja berjenis
kelamin perempuan lebih banyak daripada jumlah tenaga kerja berjenis
kelamin laki-laki. Tenaga kerja perempuan pada tahun 2008 populasinya
berjumlah 3.587 orang, jumlah ini merupakan jumlah tenaga kerja
perempuan yang masih bekerja di sekitaran DIY. Sedangkan jumlah
populasi laki-lakinya adalah 2.210 orang. Dari data statistik yang
sama juga, terlihat bahwa pada tahun 2006 Indeks Pembangunan Gender
(IPG) selama tahun 2006-2007 mengalami peningkatan, untuk Kota
Yogyakarta menduduki pada urutan ke-1 tertinggi di Indonesia.
Pencari kerja
berjenis kelamin wanita di DIY sebagian besar berpendidikan Diploma
sampai dengan Sarjana. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah wanita karir
di Daerah Istimewa Yogyakarta yang masih berusia produktif cukup
tinggi. Dari jumlah tersebut rata-rata mereka bekerja sebagai
pengerajin, pegawai perusahaan swasta, pegawai negeri sipil, guru
sekolah dan penentu kebijakan publik. Posisi-posisi tersebut menuntut
para wanita karir di DIY untuk selalu bekerja maksimal dan
profesional.
Seiring dengan
meningkatnya angka wanita karir dalam usia produktif di DIY, ternyata
angka kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi yakni berjumlah 335 jiwa
pada tahun 2008. Dari tahun-tahun sebelumnya, angka tersebut semakin
meningkat. Banyak memang yang menjadi faktor meningkatnya AKB
tersebut. Namun, kasus kurang tersalurnya asupan ASI untuk bayi
merupakan salah satu faktor yang cukup signifikan.
Melihat fakta yang
terjadi ini, penulis berinisiatif untuk membuka usaha yang berbentuk
jasa kurir ASI. Melalui usaha ini, harapannya dapat membantu para ibu
karir yang sedang menyusui agar tetap dapat memberikan ASI kepada
bayi tercintanya. Mengingat berdasarkan survei singkat penulis, usaha
sejenis ini di DIY belum ada yang melaksanakannya.
- PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada
latar belakang di atas, maka terdapat beberapa masalah yang akan
dibahas dalam program ini:
- Bagaimana strategi melaksanakan usaha jasa kurir ASI agar dapat menfasilitasi penyaluran ASI bagi wanita karir yang sedang menyusui?
- Bagaimana prospek dari usaha jasa kurir ASI di Daerah Istimewa Yogyakarta?
- Bagaimana strategi pemasarannya agar jasa kurir ASI ini diminati dan diketahui oleh para konsumen?
- TUJUAN PROGRAM
Tujuan yang hendak
dicapai melalui program kewirausahaan ini, diantaranya yaitu;
- Mengetahui cara strategi pelaksanaan usaha jasa kurir ASI agar dapat menfasilitasi penyaluran ASI eksklusif bagi wanita karir yang sedang menyususi.
- Menemukan prospek dan peluang pemasaran usaha jasa kurir ASI.
- Berorientasi pada profit, sabagaimana layaknya wirausahawan.
- GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
- Prospek Jasa Kurir ASI MamaEkspres
Di
daerah Jogja dan sekitarnya terdapat banyak wanita karir sehingga
mereka disibukkan dengan pekerjaannya tersebut. Menurut data
statistik yang diperoleh dari sumber Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Masyarakat Provinsi DIY tahun 2006 hingga 2008, wanita lebih banyak
menjadi tenaga kerja daripada laki-laki khususnya di pabrik-pabrik
yang membutuhkan ketelatenan. Tenaga kerja wanita pada tahun 2008
mencapai 3.587 orang, hal ini membuktikan bahwa peluang jasa ini
sangatlah besar. Apalagi jika mereka memiliki seorang bayi
yang masih memerlukan asupan ASI untuk kebutuhan gizinya. Jasa yang
serupa di Daerah Istimewa Yogyakarta belum ada yang melaksanakannya.
- Kelebihan Menggunakan Jasa Kurir ASI MamaEkspres
Pada
berbagai instansi, cuti
seorang ibu yang baru melahirkan biasanya sekitar 3 bulan padahal
menurut WHO
dan UNICEF
pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif sebaiknya hingga bayi berumur
6 bulan. Itu berarti pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif akan
mengalami hambatan paling tidak selama 3 bulan berikutnya setelah
sang ibu masuk kembali untuk bekerja.
Walaupun
ibu sedang melakukan pekerjaannya sebagai wanita karir namun seorang
ibu yang baru melahirkan tetap bisa mengeluarkan air susunya. Di
tempat bekerja, ibu dapat memerah ASI 2-3 kali (setiap 3 jam).
Pengeluaran ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan mengurangi ASI
menetes.
Era
kemajuan teknologi saat ini memang telah tersedia alat penyimpan ASI.
ASI disimpan ditempat yang dingin dalam jangka waktu tertentu. Tapi
dari beberapa penelitian membuktikan bahwa alat tersebut kurang
begitu efektif jika terlalu lama disimpan. Kandungan gizi ASI dapat
berkurang jika terlalu lama disimpan di tempat yang dingin. Berbeda
jika menggunakan jasa kurir ASI yang kami tawarkan. ASI akan segera
kami antar untuk si Bayi secara tepat waktu. ASI tidak akan terlalu
lama tersimpan di dalam termos
ice.
Media termos
ice hanya
sebagai media penyimpan sementara.
Selain
itu, kami juga menawarkan jaminan higienitas dan tepat sasaran.
Jaminan higienis akan kami peroleh dari dinas kesehatan Daerah
Istimewa Yogyakarta. Nantinya bukti jaminan tersebut akan berupa
surat pernyataan bahwa usaha ini higienis ataupun berbentuk
sertifikasi.
Jaminan
yang kedua adalah jaminan ASI akan tersalur tepat sasaran. Jaminan
ini kami rasa perlu karena dalam agama Islam tali persusuan Ibu akan
menentukan tali ikatan Mahram.
Jaminan yang kedua ini kami buktikan dengan konfirmasi kepada
konsumen setiap kali barang sudah terkirim. Berupa surat pernyataan
dan tanda tangan penerima layaknya jasa pengiriman pos.
- Analisis Produk / Operasi
- Investasi yang diperlukan
- Peralatan
- Alat Pemompa ASI
- Box Penyimpan ASI
- Botol ASI
- Blue Ice
- Alat Komunikasi
- Alat transportasi
- Alat pencuci botol ASI
- Biaya Produksi
No | Rincian Biaya | Sub Jumlah | Jumlah |
1.
|
Persiapan
|
100.000,00
3.
000.000,00
150.000,00
400.000,00
500.000,00
300.000,00
500.000,00
250.000,00
100.000,00
|
|
2.
|
Pelaksanaan
b.
Ice
box
40 liter
x 2
c.
Blue ice x 30
d.
Botol ASI x 30
e. Alat
pembersih botol ASI |
700.000,00
600.000,00
1.050.000,00
75.000,00
175.000,00 |
|
TOTAL
|
Rp. 7.900.000,00 |
- Laba
Pendapatan :
Rp25.000
x 500
= Rp 12.500.000,00
Laba :
Rp12.500.000,00
– Rp
7.900.000,00
= Rp 4.600.000,00
- Biaya operasional perbulan
Biaya
bahan
Blue
ice 30 @Rp 35.000,00 Rp 1.050.000,00
Botol
Asi 30 @Rp 2.500,00 Rp 750.000,00
Rp
1.800.000,00
Biaya
oprasional
Transportasi Rp
50.000,00
Komunikasi
Rp 50.000,00
Rp
100.000,00
Jumlah Rp
1.900.000,00
Analisis
Pendapatan
Target
1 Bulan = 100 kali pengantaran
Biaya
pengantaran per bulan Rp 25.000,00
Hasil
pendapatan 1 bulan =100 x 25.000
=
Rp 2.500.000,00
Keuntungan
tiap bulan = 2.500.000-1.900.000
=
Rp 600.000,00
- Analisi kelayakan usaha
- Break Event point (BEP)
BEP
dalam satu bulan dihitung sebagai berikut
BEP
harga
produksi
= Total
Biaya
Volume
Produksi
=
Rp 1.900.000,00 = Rp 19.000,00
100
Artinya
, pada tingkat harga Rp 19.000,00 usaha ini berada pada titik impas.
BEP
volume produksi = Total Biaya
Harga Produksi
=
Rp 1.900.000,00 = 76
Rp 25.000,00
Artinya,
pada jumlah pengantaran ke 76,
usaha
berada
pada posisi impas.
- B/C Ratio
B/C
Ratio = Hasil penjualan
Total biaya oprasional
=
Rp 2.500.000,00 = 1,31578947
Rp 1.900.000,00
B/C
Ratio > 1 maka usaha ini layak untuk dijalankan. Artinya setiap
satuan usaha yang dikeluarkan diperoleh hasil penjualan sebesar
1,31578947 kali lipat
- Return on Investment (ROI)
ROI =
Keuntungan = Rp 600.000,00 = Rp 31,58
Total
Biaya Rp 1.900.000,00
Artinya,
usaha ini layak dikembangkan karenasetiap pembiayaan sebesar Rp
100,00 diperoleh keuntungan sebesar Rp 31,58,-
Berdasarkan
perhitungan kelayakan analisis diatas maka investasi tersebut layak
dilaksanakan.
- METODE PELAKSANAAN
Progran kreativitas
mahasiswa Kewirausahaan ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu (1)
tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) evaluasi. Pada
tahap-tahap tersebut meliputi :
- Tahap Persiapan
Pada tahap ini tim
melakukan pembelian peralatan yang digunakan untuk pengambilan dan
pengantaran ASI, meliputi : tempat usaha. Transportasi, ice box dan
alat penyedot ASI
- Tahap Pelaksanaan Kegiatan
- Pemasaran : memperkenalkan jasa antar ASI kepada ibu-ibu yang menyusui khususnya di wilayah Yogyakarta. Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif yang bisa digunakan untuk mempromosikan produk jasa ini, sehingga lebih dikenal oleh masyarakat dan digunakan para Ibu karir yang sedang menyusui. Media itu berupa pamflet, spanduk, brosur, beriklan di media massa, lewat penyuluhan, media internet (web, facebook, kaskus) dan lainnya. Promosi secara manual akan dilaksanakan dengan mendatangi kantor-kantor dimana terdapat wanita karir. Spanduk akan dipasang ditempat yang strategis, seperti dipasangkan di pinggir badan jalan raya yang sering menjadi pusat keramaian. Untuk penyuluhan dan penyebaran brosur dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak yang berwenang, seperti BKKBN DIY dan sebagainya. Sebagai tindak lanjut media promosi, kami akan mengadakan presentasi ke setiap kelompok wanita karir di kantor masing-masing.
- Pengambilan ASI : ASI diambil dari ibu yang sedang menyusui.
- Pengantaran ASI : ASI yang telah diambil diantar kepada konsumen dengan menggunakan alat transportasi kendaraan roda dua sehingga susu tidak terlalu lama di jalan. Pengantaran kurang dari 30 menit.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !