Headlines News :
Home » » Kurikulum yang Fleksibel dan Antisipatif

Kurikulum yang Fleksibel dan Antisipatif

Written By ria putri on Sabtu, 05 Januari 2013 | 01.39


KURIKULUM YANG FLEKSIBEL DAN ANTISIPATIF
(Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dari Mata Kuliah:
Filosofi Kurikulum)

Disusun Oleh:

                           Ria Putri Palupijati       10110241009



KEBIJAKAN PENDIDIKAN
FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012



I.                   PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG
Pandangan tentang belajar akan mendasari kurikulum yang akan dilaksanakan. Kurikulum pada hakikatnya merupakan suatu program  belajar, artinya berdasarkan  kurikulum  maka disusunlah suatu program  belajar. Jadi, kurikulum adalah suatu  program  belajar yang dengan sengaja dan berencana untuk mencapai tujuan tertentu.
Dewasa ini kebanyakan kurikulum didasarkan pada prinsip belajar siswa aktif. Artinya proses belajar itu, siswa dituntut belajar secara aktif, melakukan kegiatan, merasakan adanya masalah dan dia berusaha menemukan sendiri pemecahannya. Kendatipun siswa dituntut belajar secara aktif, namun guru pun harus aktif  dalam merencanakan, merancang pikiran siswa, membimbing, menilai dan sebagainya. Jadi, tidak berarti siswa yang aktif sedangkan guru diam secara pasif. Pandangan ini bertentangan dengan pandangan-pandangan tentang belajar secara aktif, atau guru saja yang aktif sedangkan murid pasif.
            Maka dari itu dibutuhkan suatu kurikulum yang bersifat fleksibel dan antisipatif untuk dapat mencapai tujuan belajar dan sesuai dengan tuntutan zaman yang terjadi. Karena pada dasarnnya manusia itu adalah makhluk yang dinamis, yang selalu melakukan perubahan, baik perubahan fisik maupun psikisnya
            Dalam makalah ini penulis akan memaparkan kurikulum yang fleksibel dan antisipatif kaitannya dalam kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), mengingat kurikulum tersebut merupakan kurikulum terbaru yang ada di Indonesia sehingga perlu dilakukannya sebuah kajian tentang hal tersebut.

.I.II RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu kurikulum yang fleksibel dan antisipatif ?
2.      Apakah permasalahan yang melatar belakangi munculnya kurikulum yang fleksibel dan antisipatif ?
3.      Bagaimana kurikulum yang fleksibel dan antisipatif pada kurikulum KTSP ?
II.                PEMBAHASAN

II.I    Kurikulum yang fleksibel dan antisisipatif
 Kurikulum adalah program  pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa (Hamalik, 2006). Curriculum  is interpreted  to mean all of the organized  courses activities, and experiences which pupils have under the direction of school, whether in the classroom or not (Hamalik, 2006).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan  mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagao bahan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
                  Fleksibel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah  lentur, mudah dibengkokkan, luwes, mudah dan cepat menyesuaikan diri. Sedangkan  antisipatif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bersifat tanggap terhadap sesuatu yang sedang (akan) terjadi.
                  Jadi, kurikulum yang fleksibel dan antisipatif adalah suatu kurikulum yang dapat dengan cepat menyesuaikan dalam berbagai keadaan dan bersifat tanggap terhadap sesuatu yang sedang (akan ) terjadi.

II.II  Permasalahan yang melatarbelakangi adanya kurikulum yang fleksibel dan antisipatif
1.      Adanya masalah  relevansi pendidikan
Kurikulum senantiasa  harus menjamin tingkat relevansi yang setingi-tingginya dengan kebutuhan masyarakat umumnya dalam rangka menunjang upaya pembangunan, dan oleh karenanya kurikulum harus diupayakan agar benar-benar dapat memberikan kesempatan kepada para siswa dalam rangka mempersiapkan diri untuk bekerja secar produktif. Tingkat relevansi itu, bukan hanya kebutuhan masyarakat secara nasional, akan tetapi terutama dengan kebutuhan kondisi dan tuntutan masyarakat setempat.
2.      Adanya masalah mutu pendidikan
Kurikulum hendaknya merupakan alat yang ampuh dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia. Namun demikian, masih banyak para lulusan yang belum memenuhi tuntutan mutu dilihat dari kebutuhan pasar kerja, norma-norma social yang berlaku, pengusaan nilai-nilai budaya nasional dan daerah. Keadaan inilah yang menjadi latar belakang system kurikulum yang fleksibel dan antisipatif.
Disamping itu, terdapat beberapa sebab lain yang melatarbelakangi adanya kurikulum yang fleksibel dan antisipatif
1.      Pertumbuhan dan peledakan penduduk yang terus-menerus menghantui masyarakat yang sedang berkembang; antara lain termasuk Indonesia sendiri pada gilirannya akan menimbulkan kelangkaan fasilitas belajar dan personal pembimbing. Sehingga mau tidak mau membutuhkan kurikulum yang lebih fleksibel.
2.      Peledakan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut penyesuaian kurikulum yang antisipatif, agar masyarakat kita tidak ketinggalan dari masyarakat dunia lainnya.
3.      Aspirasi  masyarakat semakin berkembang luas, karena adanya kebebasan berpikir dan mengeluarkan pendapat, hal ini mendorong adanya suatu kurikulum yang fleksibel.
4.      Dinamika masyarakat yang disebabkan oleh berbagai factor, menyebabkan gerakan masyarakat, baik vertical maupun horizontal membawa pengaruh besar artinya bagi pengembangan pendidikan. Berdasarkan factor-faktor itulah maka diperlukan kurikulum yang fleksibel dan antisipatif untuk memenuhi cita-cita masyarakat untuk masa depannya.

II.III Kurikulum yang fleksibel dan antisipatif pada kurikulum KTSP
1.      Pemberian Otonomi yang luas kepada kepala sekolah dan satuan pendidikan
KTSP memberikan otonomi luas kepada kepala sekolah dan satuan pendidikan, disertai seperangkat tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi setempat. Sekolah dan satuan pendidikan juga diberi kewenangan dan kekuasaan yang luas untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik serta tuntutan masyarakat. Selain itu, sekolah dan satuan pendidikan juga diberikan  kewenangan  untuk menggali dan mengelola sumber dana sesuai dengan  prioritas kebutuhan. Melalui otonomi yang luas, sekolah dapat meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dengan menawarkan partisipasi aktif mereka dalam pengambilan keputusan yang diambil secara proporsional, dan professional.
2.      Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi
Dalam KTSP, pelaksanaan kurikulum didukung oleh partisipasi masyarakat dan orang tua peserta didik yang tinggi. Orang tua peserta didik dan masyarakat tidak hanya mendukung sekolah melalui bantuan keuangan tetapi melalui komite sekolah dan dewan pendidikan merumuskan serta mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Masyarakat dan orang tua diberi fleksibilitas untuk menjalin kerjasama untuk membantu sekolah sebagai nara sumber pada berbagai kegiatan sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Disamping itu terdapat beberapa prinsip dalam KTSP yang memuat fleksibilitaas dan antisipatif diantaranya adalah ;
1.      Berpusat pada potensi , perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2.      Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang  serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya, dan adat istiadat serta status social ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen memuat wajib kurikulum, muatan local, pengebambangan diri secar terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambunagn yang bermakna dan tepat antar substansi.
3.      Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4.      Relevan dengan kebutuhan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup dan dunia kerja
Kurikulum yang fleksibel dan antisipatif ini juga dapat dikategorikan dalam hidden curriculum yang merupakan kurikulum yang tidak tertulis. Kurikulum ini merupakan hasil desakan sekolah, tugas baca buku yang memberikan efek tak diinginkan, dan kebutuhan untuk mempengaruhi orang lain agar menyetujui sesuatu yang diharapkan. Melalui interaksi kelas dan testing guru-guru secara sadar dapat mengubah cita-cita pendidikan yang dimintakan. Sebagai penggantiinya mereka menguatkan upaya penyebarluasan pesan-pesan kultural mengenai tingkah laku social. Kurikulum ini sebagai efek milieu social, atau karena tugas sekolah yang mengakibatkan pengaruh yang tidak diharapkan.



III.             PENUTUP
1.      Kurikulum yang fleksibel dan antisipatif adalah suatu kurikulum yang dapat dengan cepat menyesuaikan dalam berbagai keadaan dan bersifat tanggap terhadap sesuatu yang sedang (akan ) terjadi.
2.      Permasalahan yang melatarbelakangi adanya kurikulum yang fleksibel dan antisipatif
1)      Adanya masalah  relevansi pendidikan
2)      Adanya masalah mutu pendidikan
Disamping itu, terdapat beberapa sebab lain yang melatarbelakangi adanya kurikulum yang fleksibel dan antisipatif ;
1)      Pertumbuhan dan peledakan penduduk yang terus-menerus
2)      Peledakan ilmu pengetahuan dan teknologi
3)      Aspirasi  masyarakat semakin berkembang luas
4)      Dinamika masyarakat
3.      Kurikulum yang fleksibel dan antisipatif dalam kurikulum KTSP
1.      Pemberian Otonomi yang luas kepada kepala sekolah dan satuan pendidikan
2.      Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi
Disamping itu terdapat beberapa prinsip dalam KTSP yang memuat fleksibilitaas dan antisipatif diantaranya adalah ;
1.      Berpusat pada potensi , perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya.
2.      Beragam dan terpadu
3.      Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi
4.      Relevan dengan kebutuhan

·         Kurikulum yang fleksibel dan antisipatif ini juga dapat dikategorikan dalam hidden curriculum.

Daftar Pustaka
o   Buchori, Mochtar. 2001. Pendidikan Antisipatoris. Yogyakarta: Kanisius
o   Hamalik, Oemar. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
o   Mulyasa, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Mengenai Saya

Foto saya
Semua bunga esok hari ada dalam benih hari ini. Semua hasil esok hari ada dalam pikiran ini -Aristoteles-

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri Populer

 
Support : Creating Website | Tomy Template | Arvenz
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Not Only About Education , It's About Me - All Rights Reserved
Template modif by Tomy Work with Arvenz